Wednesday, June 11, 2008

Politik Energi ... kacowww!

Liat film baru dengan judul WHO KILLED THE ELECTRIC CAR membuat saya trenyuh. Betapa niat mulia selalu saja banyak tantangannya.
Dalam film secara jelas dikatakan bahwa lahirnya electronic car (Electronic Vehicle) dilatarbelakangi oleh adanya krisis energi yang mengancam seluruh penduduk bumi. Kita semua tahu bahwa minyak bumi adalah unrenewable resources yang suatu saat bakal habis. Dan selama ini penggunaan minyak bumi menimbulkan banyak masalah bagi kita semua, misalnya perang atau invasi untuk mendapatkan konsesi minyak seperti yang kita lihat pada film SYRIANA yang menghebohkan itu, pencemaran udara dan air, membengkaknya biaya pembelian atau penyulingan minyak karena hanya dimonopoli oleh negara-negara tertentu saja serta ketergantungan yang sangat besar kepada kepentingan kapitalis global. Kadang kalau saya mbayangin, manfaat dan mudharat-nya minyak ... kok banyak mudharatnya ya?
Dus, berangkat dari pemikiran semacam itu, General Motor di Michigan merintis pembuatan EV1 yang diikuti oleh Think! Ford dan Honda Rav 4 yang kesemuanya 100 % tenaga listrik. Saat launching ... wow banyak sekali permintaan dari konsumen yang sadar lingkungan. Bagaimana tidak, EV jelas memiliki kadar emisi 0% alias tidak mencemari lingkungan, tidak terlalu butuh banyak infrastruktur charging karena bisa kita lakukan di mana saja (rumah, garasi, asal ada aliran listrik), perawatan di bengkel pun tidak terlalu kotor karena pelumas sintetik yang dipakai tidak membuat teknisi jadi kucel dan item he .. Kata beberapa konsumen juga enak dikendarai, cepat, smooth alias tidak berisik dan nyaman.
Tapi apa lacur .. ditengah jalan pabrik berhenti memproduksi dengan alasan konsumen tidak tertarik? Whattt?
Bahkan sebuah otoritas lingkungan di California "mematikan" EV dengan dalih tidak kompatible dengan lingkungan dibandingkan dengan mobil konvensional.
Dagelan macam apa pula ini? Usut punya usut eh ada pesenan dari produsen minyak, dengan lobby yang sangat kuat termasuk dari pemerintah federal, mereka berjuang mati-matian agar EV dieliminasi karena jelas akan menghancurkan bisnis minyak mereka. Bodoh banget!
Mereka bilang, hidrogen lebih aman dan nyaman ..
Kata siapa? Hidrogen itu malah lebih mahal, lebih butuh tempat yang superaman karena mudah terbakar bahkan kalau diitung-itung lebih mahal daripada mobil konvensional yang ada saat ini.
Intinya : ya bisnis ... minyak habis bisa jualan hidrogen!
Lha kalo electronic kan ga bisa jualan apa-apa wong nge-charge di rumah saja bisa.
Owwalaaah ... banyak juga orang pinter yang keblinger .. lebih suka mengabdi kepada kepentingan kapitalis ketimbang populis alias demi orang banyak. Banyak juga lho para PhD yang mendukung mobil konvensional ... padahal jelas mereka tahu kelebihan mobil elektronik.
Well, dunia memang selalu diwarnai pertarungan kepentingan ... siapa yang punya uang .. sedikit banyak ada jaminan untuk menguasai dunia. Lewat lobby, negosiasi, ancaman, kekerasan ataupun pemaksaan.
Jadi pesimis deh kalau keadilan benar-benar ada di muka bumi ini.
Mungkin layak kita pertimbangkan pendapat seorang ilmuwan bernama Stanford R. Ovshinsky -pemegang paten baterai dan berbagai barang elektronik ramah lingkungan-, dia mengajak kita untuk membuang senjata dan mulai melakukan sesuatu bagi masa depan bumi kita yang lebih baik.
Kita lihat ...

No comments: