Monday, April 26, 2010

TRUK SAMPAH

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yg benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut. Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya & memaki ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum & melambai pada orang tersebut. Saya sangat heran dgn sikapnya yg bersahabat. Saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!"

Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah". Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya & seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup. Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan.

Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati. Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak.

Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu MENYIKAPINYA ....

U CHOOSE TO BE HAPPY OR GRUMPY .. IT'S JUST A MATTER OF CHOICE !!!

Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.

Selamat menikmati hidup yang diberkati & bebas dari "sampah"

(dari seorang teman di milis)

Friday, April 23, 2010

SAYA adalah SAYA ..

Tadi pagi ketika sedang business breakfast dengan seorang entrepreneur wanita yang berhasil, iseng-iseng saya bertanya: "Suami kamu bertanggung jawab ga atas hidup kamu?".

Well, jawaban yang diberikan sangat jarang saya dengar.

"Suami saya orangnya bertanggung jawab. Sepanjang yang saya ketahui, dia setia, tidak pernah selingkuh, orangnya rajin dan ulet, dia cermat dalam setiap pengeluaran keuangan, dia komit pada pekerjaannya, dan dia sayang keluarga. Tetapi dia tidak bertanggung jawab atas hidup saya!"

"Lohhh, maksudnya gimana?" Saya jadi semakin tertarik mendengarnya.

"Maksud saya, suami saya tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kegembiraan saya! Ketika kami bertengkar karena berbeda persepsi; ketika dia nyuekin saya karena lelah sehabis pulang dari kantor; ketika dia melupakan ulang tahun perkawinan kami karena lagi bertugas ke luar kota, saya sedih. Saya sangat sedih."

Kemudian saya membaca sebuah artikel bahwa "SAYA yang seharusnya bertanggung jawab atas hidup saya, atas kebahagiaan, dan atas kegembiraan saya, BUKAN orang lain! Setiap manusia punya TEATER di pikirannya, dan karena TEATER tersebut adalah milik saya, kenapa saya tidak memutar film, musik yang berMANFAAT untuk menciptakan kebahagiaan dan kegembiraan saya?!"

"Mungkin suami saya belum mempunyai PETA (MAP) tentang sesuatu yang saya inginkan" --> Saya bisa memberitahunya sehingga dia paham ketimbang kami harus bertengkar.

"Mungkin suami saya lelah dan lagi tidak fokus karena pekerjaannya yang sangat menyita waktu dan tenaga" --> Saya bisa mengingatkan dia sehingga dia tidak lupa lagi ketimbang kami harus diam-diaman selama 1 minggu. WOWWW... saya terkesima dan saya lalu minta ijinnya untuk berbagi pengalaman dan diskusi BERHARGA ini kepada rekan-rekan.

Entah SEKARANG maupun NANTI, bahwa Anda semua yang berTANGGUNG JAWAB atas PIKIRAN dan PERASAAN Anda. Jangan berharap suami, pasangan, rekan kerja, teman, orang lain bisa mengerti Anda dan membuat Anda bahagia, senang, atau bergembira. Mungkin bisa, sekali-sekali, tetapi most of the time, Anda sendirilah yang menentukan dan mendesign pikiran dan perasaan Anda!

SUKSES selalu untuk Anda dan selamat melanjutkan kembali aktivitas Anda!

(dari seorang teman di sebuah milis)

Kadang kita malah berlaku sebaliknya, sangat memiliki ketergantungan kepada orang lain sehingga ketika gagal dengan mudahnya kita akan menyalahkan atau mengkambinghitamkan orang lain.

Mari kita belajar dan memulai berkata inilah SAYA .. dan SAYA bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan.

Semoga hari kita menyenangkan!