Wednesday, June 18, 2008

Logika yang aneh ...

Kisah uang 660 ribu USD dalam sebuah kardus ..
Kata bapak yang kedapatan membawa uang itu di dalam mobil kijangnya, uang itu adalah hasil transaksi permata. Sejak pindah dari Bali 6 bulan lalu ia memiliki aktifitas sampingan sebagai pebisnis permata. Dengan statusnya sebagai pegawai negeri sipil yang bisa memiliki bisnis permata dengan omzet sampai 660 ribu USD atau setara dengan 6 milyar, kenapa atasannya sampai tidak tahu ya? Jadi curiga nih ... yang sampingan tuh sebenarnya bisnis permata atau pegawai negeri sipilnya yah?
Coba bayangin, apa nggak hebat bapak yang satu ini, menjadi jaksa yang menangani kasus kelas kakap (BLBI), yang tentunya sibuk banget kan, masih juga sempat melakukan bisnis sampingan sebagai penjual permata. Tapi, kalau memang iya bapak yang satu ini bisnis permata, pastinya beliau bisa ngomong dong kulakan permata dari mana, siapa saja pembelinya, bagaimana mekanisme surat-suratnya, atau .. gimana sih Pak permata yang bagus ... yang kayak di fim Blood Diamond itu lho... ya kan?
Masih soal jual-beli permata, ada baiknya bapak yang satu ini dinobatkan sebagai pedagang permata terbaik tahun 2008. Bagaimana tidak, dalam waktu 6 bulan di Jakarta saja sudah bisa mendapatkan hasil yang sedemikian banyak. Menjual permata dengan omzet 6 milyar padahal baru di Jakarta selama 6 bulan, hebat kan ... kita bisa belajar sama beliau soal bagaimana bisa berjualan dan menciptakan omzet sebanyak itu selama hanya 6 bulan di Jakarta. Mungkin kita usulkan saja kepada beliau untuk membuka sekolah khusus penjual permata supaya ilmu-ilmu yang beliau miliki bisa terwaris kepada kita-kita. Paling tidak kan semakin banyak orang jualan permata dengan ilmu bapak satu ini akan meningkatkan pendapatan, kalau banyak orang berarti sedikit banyak akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagusan juga bisnis ini daripada MLM kan?
Tapi tunggu dulu, selidik punya selidik bapak tadi menerima sekardus uang itu dari seorang ibu loh .. kalau alasannya jual beli permata, berarti si ibu yang menyerahkan uang 660 ribu USD itu punya permata dong, yang dibeli dari bapak kita yang hebat di atas. Tapi kok nggak ada ya permatanya?
Trus siapa yang bener?
Kata si ibu itu, uang itu dipinjamkan kepada si bapak karena pertemanan kok. Haaah, 6 milyar cuma karena pertemanan dan dimasukkan ke kardus bekas? Uang 660 ribu USD itu hanya pinjaman atas nama pertemanan, oh mulia sekali ibu yang satu ini .. mau meminjamkan uang kepada orang lain di saat kondisi negara kita sedang krisis. Sudah tentu kita dapat melihat betapa ibu yang satu ini sangat mulia hatinya. Mau meminjamkan uangnya kepada orang lain, kira-kira kalau kita berteman dengan ibu itu dan minjem uang yang jumlahnya sama boleh nggak ya? Saya sih sekalian usul saja sama ibu itu, gimana kalau kita bikin koperasi simpan pinjam, bank perkreditan atau sebangsanya, supaya uang segitu banyak bisa juga dinikmati oleh banyak orang. Kan mulia banget ... menolong orang tapi uang kita utuh tho? Katakan kalo ada bunga ya itu seikhlasnya, buat ngongkosin yang nagih atau biaya operasional kantor ..
Selama ini kita kok nggak sadar ya, bahwa di sekeliling kita sebenarnya banyak orang yang ulet dalam berusaha, dermawan dan mulia hatinya ... Bayangkan kalau negara kita dipenuhi orang-orang seperti ini, ulet berusaha ... dalam waktu yang relatif singkat bisa mengembangkan omzet usahanya, dan memiliki teman yang sangat dermawan serta berhati mulia ... pastilah negara kita akan segera keluar dari berbagai macam krisis. Iya kan?
Atau Anda punya pendapat lain?

No comments: