Friday, June 27, 2008

Kenduri Cinta

Sepanjang hidup ini kayaknya hanya satu kenduri yang pulangnya tidak "diberkati" alias dibawain uborampe berkat (baik dengan besek atau kardus putih kotak) yaitu kenduri cinta-nya emha ainun najib alias cak nun bin emha wal kyai kanjeng.

Bagi saya, di tengah carut-marut kondisi kebangsaan kita ternyata masih saja ada ruang untuk misuhi atau mengumpat diri sendiri, menertawakan ketololan kita, mengkritik dengan jenaka tanpa harus berkata beringas ... bubar ... bunuh ... sesat ... atau menegakkan mainstream atas nama apapun. Bagi Anda yang Islam, Kristen, Katholik, Kong Hu Cu, Hindu, Budha, atheis, agonis ... silakan saja dateng atau menyimak kenduri cinta dan mari kita menertawakan diri kita sampai semua energi buruk kita terbuang dan pulang dengan membawa pesan kehidupan dari interaksi kita dengan emha yang edan itu. Dengan fasihnya dia berkhotbah tentang jawa (sebagai sebuah entitas bukannya kesukuan semata), agama, politik, budaya, atau juga masalah aktual dengan gaya nJombang-nya yang bernas, blak-blakan serta jenaka. Kita dibawanya mengarungi khazanah kengawuran dunia dalam bingkai kebijakan seorang emha ... bagaimana ia bicara tentang keadilan di tengah ketidakadilan yang merajalela, kejujuran di antara kebohongan yang sudah mendarah daging, dan idealisme sebagai sebuah bangsa di dalam keterpurukan yang sudah mulai parah ini yang akhirnya keluar dengan sebuah pemahaman ... kita harus melakukan sesuatu! Ndandani atau memperbaiki bangsa ini tidak perlu dengan teriak-teriak dan menunjukkan jari kita ke arah orang lain. Marilah mulai dari diri kita sendiri .... Aku iki sopo seee (dengan logat nJombangan-nJogjakarta hehehehehe). Siapa dirimu ... siapa dirimu yang sejatinya? Apakah kamu sebuah Garuda yang gagah perkasa atau sekedar emprit yang di-casting (pura-pura) jadi Garuda.


Kenduri cinta tidak melulu bicara tentang cinta atau romantisme cinta semata tetapi cinta sebagai sebuah hal yang universal .. fitrah seorang manusia, bahwa cinta tidak melulu bicara tentang lawan jenis, kegagahan atau kecantikan, kekaguman dan perbudakan (katanya kalo lagi jatuh cinta orang jadi tolol bener he...), tuntutan dan penguasaan ... tetapi dalam kenduri cinta kata cinta menjadi sangat universal dan tertransformasikan dalam berbagai tindakan positif ... saya menghormati sampeyan itu sama dengan saya mencintai sampeyan ... saya mengkritik DPR yang suka ngapusi rakyat itu kadarnya sama dengan saya mencintai anggota DPR yang saya kritik itu ... saya mengatakan pemerintah tidak bisa ngatur negara (lha wong kita kaya akan minyak kok bisa harganya semelangit ini, sampeyan bisa kasih jawaban?) bukan karena saya benci sama pemerintah, SBY, JK atau Purnomo Yusgiantoro ... tapi itu ekspresi kecintaan saya sebagai seorang sahabat sebangsa ...

Sayangnya, orang seperti emha ini termasuk mahluk yang sangat langka di Indonesia. Ketika orang mulai berbicara idealisme ... masuklah ia ke sebuah kamar gelap, jauh dari selebrisitas dan gemerlapnya lampu kamera ... tidak banyak orang mau "menyentuh" atau "mengunjungi"nya ... alergi mungkin, he ...

Tapi nggak papa Cak Nun ... doa dan pinta saya semoga sampeyan tetep waras (jasmani) dan edan (rohani), bangsa ini butuh banyak orang seperti sampeyan yang edan ... mau serta mampu menyuarakan suara rakyat yang tidak pernah mau di dengar oleh mereka yang katanya "wakil rakyat" dan "pengemban amanat penderitaan rakyat".

Selamat berdasawarsa Kenduri Cinta ... rahmat Allah Ta'ala semoga selalu tercucur , makin banyak rejeki, ide dan karya bagi bangsa kita tercinta.

No comments: