Saturday, May 3, 2008

An Evening with Balinese Music and Dance

Malam ini ada yang berbeda di University of Wyoming ... sejak jam 6 sore kurang dikit kami sudah "berdandan" batik ria menyongsong pagelaran Tari dan Musik Bali di Education Auditorium. Kami mendapatkan undangan resmi via email (di sini ga perlu undangan formal atau fisik, kecuali PENTING BANGET! efisien kan?) dari Professor Anderson, tapi jauh hari Professor Rott Garnet yang ngajar di College of Music dan cinta banget sama gamelan Bali sudah mewanti-wanti saya untuk datang.

Kami datang pas acara makan mau dimulai (pas banget! free food ... prioritas mahasiswa di seluruh dunia, hehehe), saat itu ada sambutan dari Pak Made Lasmawan, orang Bali yang jadi pengajar gamelan di Colorado dan Laramie, yang di dalamnya ada banyak ucapan terima kasih buat semua orang termasuk kami mahasiswa Indonesia yang telah sudi datang dan berbatik ria. Ada juga sambutan dari Pak Herry Hotma dari Konsul Jendral Los Angeles yang diakhiri dengan sambutan Prof. Garnet (kadang kita risih juga .. kok banyak sambutan, he ..). Abis itu tanpa dikomando (khususnya beberapa mahasiswa Indonesia ... sorry dude ..) semua yang hadir menyerbu meja makan ... ada menu daun-daunan (salad), fresh roll dari Vietnam (ini bisa bikin fitnah ...), sate sapi dan ayam (hmm yumiie) lengkap dengan bumbu kacang yang aduhai nikmatnya, plus dessert dan es teler. Sayangnya karena saking bersemangatnya teman-teman saya mengambil sate ... blas, saya nggak kebagian (it's so sad really ... palagi di luar ga ada yang jualan sate, hiks ...), ya sudah lah .. maklum anak kos dan jauh dari rumah ortu hehehe ..... Sebenernya kadang saya ngelus dada (saya sendiri) kalo ngeliat kelakuan beberapa temen saya ... nggak bisa ninggalin "budaya primitif" dalam soal makanan dan yang gratis-gratis he ... Selalu pingin nomer satu dan mengambil yang lebih banyak dari jatah normalnya ... ing atase sate sak tikruk gitu bisa wassalam dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, hiks ... Soale yang londo-londo bule itu ngambil cuma 2-3 biji ... lha Indonesian kalo belum 5 atau 7 biji belum lheb! Tobat-tobat ...(wes Ghul ... ojo mulai ngrasani .. Ups, sorry ^_^)

Abis itu kita turun ke auditorium karena acara mau dimulai ...
Jujur saya saya salut banget sama Pak Made, Prof. Garnet dan para londo-londo itu yang mau berpakaian adat Bali (pakai kebaya, kain, pasti ribet buat mereka ..) belum setiap minggu secara rutin latihan gamelan ... kebanyakan dari mereka datang dari Denver (2 jam berkendara dari Laramie), membawa truk kargo memuat seperangkat gamelan Bali lengkap dengan asesorisnya plus sodara Barong yang luar biasa gede dan berat ... Haru rasanya hati ini ... dan nggak ada komentar yang negatif (mbagusi atau sok-sokan misalnya seperti kita kalo ada orang yang mau mendalami budaya lain khususnya dari Barat, kadang dituduh sok-sokan, nggak mau ngopeni budaya sendiri dan segala caci-maki benci). Semua terlihat riang dan senang ... sejak mulai sampai harus usung-usung gamelan ... saya nggak melihat sedikit pun gurat lelah atau kesal pada wajah mereka.

Banyak pertanyaan berkecamuk ... piye Ghul, budayamu? Sebagai orang Indonesia apa yang sudah kamu lakukan untuk menjaga dan melestarikan budayamu? Kok malah mereka yang bule-bule itu yang nguri-uri budayamu ... Yah, bener .. itu hak mereka ... tapi sebagai anak negeri dan anak bangsa, apa kontribusimu? Lidah saya kelu, tenggorokan saya tercekat ... Pertunjukan malam itu luar biasa ... wonderful performance .. Beda jauh dengan apa yang saya sering rasakan tentang negeri saya .. dengan problematika korupsi, konflik, kemiskinan, keterbelakangan, ketidakjujuran, dan semua yang saya rasakan sebagai sebuah paradoks dari apa yang sering dipromosikan tentang pariwisata dan image sebagai bangsa timur yang penuh dengan kesederhanaan, penghargaan terhadap alam dan bangsa yang bermartabat ...

Saya pulang dengan berjuta gundah yang berkecamuk ... meski ada sebersit rasa bangga sebagai anak bangsa ... Bali, gamelan, pariwisata, Indonesia ... semoga semua akan seperti yang ada di DVD promosi yang dibagikan cuma-cuma oleh staf Konsul Jendral itu ... semoga ..


No comments: