Thursday, March 20, 2008

Kebenaran punya siapa?

Beberapa hari ini saya sering bingung melihat polah-tingkah orang-orang ... ngomong soal agama dituduh fundamentalisme, ngomong soal kesejahteraan rakyat dicap sosialis, ngomong bisnis sedikit dikira kapitalis, ngomong yang bebas-bebas, liar disasar liberal ... nggak ngomong babar blas .. diarani bodho, tidak bisa berpendapat dan tidak punya pendirian.
Bagaimana baiknya?

Rata-rata semua menempatkan otoritas kebenaran kepada sisinya masing-masing, sing fundamental, berbicara dan bertindak "atas nama Tuhan" bahkan sampe kadang melakukan kekerasan pada pihak lain (apapun namanya hal seperti ini sangat tidak dibenarkan!), sing sosialis yang dipikir banyak orang tapi tidak menyadari bahwa setiap orang punya kekhasan, previllege ... hal yang sifatnya pribadi yang tidak bisa digebyah-uyah untuk semua orang. Yang kapitalis menganggap semua adalah benda yang bisa dikomoditaskan alias dijualbelikan, sampe organ tubuh pun sah saja ... orientasinya ya satu ..UNTUNG! nggak peduli orang lain rugi atau kalo perlu malah memeras orang lain yang penting mas untung di tangan. Liberal menganggap bahwa semua ini bebas diterjemahkan dan diatur-atur atas dasar rasa pribadi .. jadi saya mau polygami, zina, jajan ... itu urusan saya, sampeyan ndak usah ikut campur ... kalo perlu saya cari pendukung yang banyak biar apa yang saya lakukan terlegitimasikan dan menjadi hukum bagi semua orang.

Paling cilaka yang nggak bisa ngomong blas ... jadilah orang bodho yang tidak tahu apa-apa ..diombang-ambingkan oleh berbagai isme-isme yang mengklaim dirinya paling tepat dan benar sementaranya yang lainnya salah total.

Sebenarnya siapa yang memegang kendali atas kebenaran itu? Kebenaran yang sejati .. yang datang tanpa paksaan, todongan senjata, tuduhan atau nistaan, suap atau pemerasan? Kebenaran yang mencerahkan kita sebagai manusia yang sama ... meski intelektualitas, status, kekayaan, derajat yang kita miliki berbeda-beda. Kebenaran yang mana yang tidak menghakimi bahwa aku benar dan engkau salah ... aku pintar engkau bodoh ... aku modern engkau tradisional ... aku fleksibel kamu kolot ... aku tren kamu ketinggalan jaman ....

Apakah akal pikiran kita selalu mendorong kita mengkooptasi dan menguasai pemikiran orang lain atas nama keyakinan kita semata? Kalaupun terbuka ruang untuk berdiskusi dan debat ... hanya kemenangan argumentasi yang dicari? Bukan pencerahan sebagai manusia yang berguna bagi manusia lain?

Apa itu pencerahan?
Apa itu kebenaran?
Di tangan siapa kebenaran itu ada?
Bagaimana membuktikannya?

Orang taat beragama dibilang kolot, orang bertuhan ditantang membuktikan secara eksak, orang jujur dibilang bodoh tidak bisa membaca keadaan, orang korupsi dipuji-puji, orang berzina dipuja-puja, pemenang debat dibilang hebat, akal pikiran disanjung tinggi tanpa mau tahu siapa yang menciptakannya ... Filsafat jadi bahan debat, pengkotakan faham yang menciptakan fanatisme satu atas yang lain, pembenaran satu di antara yang lain ..

Permainan akal manusia ... sampai kapan akan berlangsung ? Sementara kebenaran tetap ada dalam genggaman semua orang namun jika dipersatukan malah akan mendatangkan kekacauan ... Aneh ... semua orang mengaku paling benar .. tapi jika semua kebenaran itu disatukan yang muncul adalah pertengkaran dan perbedaan ..

Di manakah kebenaran sejati ?

No comments: