Saturday, March 22, 2008

Akal dan Wahyu

Yang jelas mereka bukan nama teman-teman saya, cuma beberapa hari ini dua hal itu senantiasa berputar-putar di dalam kepala ... gara-gara sepele .. kenapa orang Amerika banyak yang tidak beragama. Pada kuliah budaya politik merujuk ke temuan Tocqueville bahwa orang Amerika lebih religius dibandingkan dengan orang Eropa dengan alasan bahwa di Eropa agama dijadikan sebagai pembenar oleh penguasa buat menipu rakyat sementara di Amerika para pendeta berusaha menjaga jarak agar agama tidak digunakan untuk kepentingan politik (1820-1840).

Tapi menurut saya konteks itu sudah tidak relevan lagi. Sekarang ini baik Amerika maupun Eropa sedang mengalami krisis agama ... salah satu fenomena yang sedang terjadi adalah banyak di antara mereka mencari apa yang dinamakan Easternism ... entah Confusius, Budha, Hindu, Islam ... mulai dari cara makan, bahan makanan, semedi, relaksasi, therapy ... semuanya serba "ke timur" bahkan dibilang back to basic ... mengapa? Hidup yang jenuh, bosan, penuh dengan rutinitas dan tidak memiliki makna membuat mereka haus mencari sesuatu yang lain, yang beda, yang orisinil dan menenangkan hati ... Dugem, drugs bahkan sampe bunuh diri sudah menjadi rahasia umum bahwa semua itu merupakan pelarian atas kenyataan hidup yang mereka alami. Dan semua itu bukannya menyelesaikan masalah namun malah menambah masalah menjadi ruwet ... Ketika orang di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan, maka ia kehilangan kontrol atas dirinya sehingga sangat mungkin terjadi perbuatan yang justru merugikan dirinya maupun orang lain ... bawa mobil ya akhirnya nabrak atau nyungsep ke tempat yang tidak semestinya, pulang ke rumah malah berantem sama istri, suami, keluarga ... hasilnya anaknya jadi broken ... keluarga sebagai pilar masyarakat yang paling kecil dan solid menjadi tidak berguna. Sementara tekanan hidup yang semakin tinggi membuat dosis konsumsi alkohol dan obat-obatan menjadi semakin tinggi pula ... kalo kagak fly, kagak enak Coy ... begitu mungkin katanya. Hasilnya orang jadi ketergantungan, kehilangan kontrol alias degradasi mental ... jadi temperamental ... gampang marah, menyalahkan orang lain ... menjadi orang yang bersumbu pendek alias gampang meledak-ledak yang buntutnya justru sangat merugikan diri sendiri ... Dan di dunia ini tidak ada sejarah dengan lari dari kehidupan menggunakan alkohol dan obat-obatan menjadi solusi paling baik ... hasilnya justru sangat buruk ... penjara, pusat rehabilitasi, rumah sakit atau kuburan! Bunuh diri juga ada yang menjadikannya sebagai alternatif terakhir ... daripada susah hidup di dunia ... mendingan mati aje .. Naudzubillah!

Itulah gambaran kehidupan manusia modern ... secara materi mengalami kemajuan namun secara mental sangat rentan dan mudah rusak. Hidup hanya dipenuhi materi, target, argumen, strategi, intrik tanpa jelas apa yang dicari ... pusing? Main aja ke bar ... dugem ... menghabiskan waktu dengan fun dan berharap hari segera berganti ... Ada sebuah guyonan menarik dari Aa Gym ... mengapa manusia diberi akal ... ya untuk berpikir ... dan Allah Ta'ala melengkapinya dengan Al Qur'an untuk dipelajari, dijadikan tuntunan dalam hidup ... Itulah mengapa hanya manusia yang diberi Al Qur'an ... karena manusia-lah mahluk yang berakal ... bukan kambing, banteng atau gajah. Akal inilah yang berfungsi membedakan mana yang baik dan mana yang buruk ... mana yang manfaat dan mana yang mudharat dengan tuntunan Al-Qur'an atau wahyu ...Kata Aa Gym, kambing saja mau kawin nggak bingung dengan stock rumput, lebih-lebih manusia ... yang punya akal dan bisa berpikir ...

Saya bisa membayangkan jika akal manusia yang sama dengan akal mahluk lain yang bisa berpikir ... mempertajam insting ... tanpa adanya wahyu ... maka manusia akan berbuat semaunya sendiri bahkan mungkin gak ada bedanya dengan kambing ... Ups! Kawin bisa kapan saja, di mana saja bahkan dengan siapa saja ... Itulah mengapa wahyu menetapkan apa yang dinamakan dengan pernikahan ... rukun, syarat, tujuan dan manfaat semuanya guna mengatur fungsi sexual dan reproduksi manusia. Ada teman yang meneliti mengenai same-sex marriage di Amerika ... hasilnya banyak negara bagian yang menolak konsep itu termasuk di dalamnya gay dan lesbian dengan alasan hal itu bertentangan dengan agama ... What? Agama? Gak salah tuh ... emang selama ini ke mana aja ? Bukannya agama nggak praktis? Kolot? Merendahkan perempuan? Ribet? Memicu konflik? Tidak bisa dijawab secara ilmiah? Mengkotak-kotakkan manusia? Nggak pernah bisa menjawab semua pertanyaan yang berkecamuk di akal manusia?

Oh .. come on ... bagaimana manusia bisa memvonis sesuatu ketika ia tidak melakukan pengamatan, riset atau memiliki pemahaman secara komprehensif? Bagaimana seseorang bisa berpendapat dengan akalnya yang kadang menentang wahyu padahal ia sendiri tidak paham apa yang ia bicarakan?

Bagi saya wahyu itu menuntun akal ... karena akal kita terbatas ...
Kalo kita hanya mendasarkan akal saja ... kata simbah saya nanti bisa keblinger!
Lho ... tengoklah apa yang dinamakan dengan teori ekonomi, ilmu pengetahuan, strategi bisnis ... apapun yang bergerak dan bernafas tanpa tuntunan wahyu hasilnya bakal mengecewakan. Adam Smith dengan invisible hand-nya bukan lagi sebuah konsep yang jenius karena tidak mungkin harga itu dicapai tanpa intervensi dari aktor-aktor yang terlibat dalam apa yang dinamakan dengan pasar. Pasar tidak obyektif tapi sangat subyektif ... Jaman SMA dulu ada guyonan ... ketika mendengar harga cabe di RRI sangat terjangkau dan rasional dengan kondisi keuangan rumah tangga, seorang ibu pergi ke pasar untuk membeli cabe. Tapi sampai di pasar ia hanya menemui kenyataan yang mengecewakan ... saat menawar dan berdebat dengan penjual cabe si ibu malah dibilangin sama penjual cabe .. ya sudah sampeyan beli cabe di RRI saja yang lebih murah ... di sini nggak bisa Bu .. walah!

Baru-baru ini di Eropa sedang digegerkan oleh penyangkalan atas Teori Evolusi yang termasyhur itu ...pendapat Darwin bahwa organisme terjadi secara spontan dan berangsur-angsur mengalami perubahan mulai diragukan orang. Jauh sebelum Darwin, Anthony Van Leuwenhoek (1632-1723) sang penemu Mikroskop dari Belanda sudah meyakini tentang teori penciptaan, bahwa ada sesuatu yang menciptakan organisme .. tidak mungkin terjadi begitu saja. Dari pengamatan mikroskopisnya ia meyakini bahwa setiap organisme pastilah memiliki induk.

Fenomena yang sedang marak di Eropa ini juga membuat perubahan fundamental seorang atheis bernama Anthony Flew seorang professor filsafat dari Inggris yang masyhur dengan karyanya Theology and Falsification (Teologi dan Pembuktian Salah) yang menjadi rujukan atheis di seluruh penjuru jagat. Bagi Flew, teori evolusi tidak dapat menjelaskan asal mula kehidupan ini bahkan dengan menolak konsep penciptaan dan Pencipta. Menurutnya, alam semesta yang sangat rumit ini tidak dapat dilepaskan dengan apa yang dinamakan dengan Sumber Cerdas ... Pencipta ... argumen ini yang menuntunnya meyakini adanya Tuhan sebagai Pencipta dan Sumber Cerdas tadi ...

Dan sekarang setelah ribuan tahun hidup di muka bumi mengapa manusia tidak mengalami evolusi secara fisik misalnya? Itulah salah satu jawaban atas ilmu pengetahuan yang tidak dituntun oleh wahyu ... hanya sepertiga abad eksis .. dan teori evolusi sekarang dipertanyakan bahkan mulai ditolak di beberapa tempat.

Ada juga hal yang berbau ilmiah yang saya dapat saat hari raya Qurban kemarin ... soal memotong hewan ... mengapa harus 3 titik utama yang putus tapi tidak boleh sampai memutus lehernya? Ada sebuah penelitian yang menjelaskan bahwa 3 titik itu adalah saluran utama atas peredaran darah, makanan dan udara pada mahluk hidup ... kita tahu juga ada penghubung antara syaraf otak sebagai pusat komando organisme dan jantung sebagai alat pemompa darah ke sekujur tubuh. Dari sisi peredaran darah .. ketika saluran tersebut putus maka darah akan memancar keluar tapi tidak naik ke otak .. lha otak akan mengirim sinyal bahwa kami butuh darah ... kirim darah ke otak sebanyak-banyaknya, lantas jantung bekerja sesuai mekanismenya mengirim darah sebanyak-banyaknya ke otak ... semua darah yang ada di dalam jaringan tubuh diambil dan dipompakan ke otak ... tapi jelas semua darah itu akan keluar karena salurannya telah putus, begitu pula darah yang ada di otak juga turut keluar ... Itulah makanya cara memotong hewan qurban sesuai sunatullah ini akan menghasilkan daging qurban yang bersih ... tidak ada ceceran darah pada organ tubuh karena semua darah sudah terpompa keluar ... subhanallah ... ternyata di kemudian hari ilmu pengetahuan baru dapat menemukan jawabannya.

Lain lagi di bidang bisnis, konsep outsourcing yang mengefisienkan pengeluaran perusahaan atas gaji dan tunjangan pegawai terbukti hanya manis di atas kertas saja. Praktiknya sangat merugikan pegawai dan juga perusahaan ... tidak ada jenjang karir, bekerja berdasarkan kontrak dan sewaktu-waktu jika tidak memenuhi kriteria maka kontrak tidak dilanjutkan .. itu artinya nganggur lagi ... sementara gaji setara UMR, tidak ada bonus, tunjangan ataupun asuransi kesehatan. Buat ekspansi bisnis jelas ini sangat menguntungkan, tapi apakah konseptor ini lupa bahwa bisnis tidak akan berjalan tanpa pelaku yang bernama manusia ... yang butuh juga mendapat kompensasi yang layak atas jerih payahnya? Saya yang pernah berkecimpung dalam hal ini merasa bahwa sistem ini sangat tidak sehat dan merugikan pegawai .. pasti akan ada konflik, chaos dan penyalahgunaan wewenang karena berbagai keterbatasan yang ada bagi seorang pegawai. Alhamdulillah Allah Ta'ala memberikan jalan yang terang sehingga dipilihkan jalan rizki yang lebih baik sekarang.

Beberapa hal di atas adalah bukti bahwa akal tanpa wahyu tidak akan kekal dan bermanfaat ... makanya saya heran ketika marak upaya untuk mendekonstruksi wahyu menggunakan akal dengan alasan kontekstualitas, universalitas, ilmiah ... bagaimana mungkin? Lebih mengherankan lagi mereka yang memberikan tafsir atas wahyu itu berdiri dengan frame hermenutika ... filosofi yang berasal dari Barat, padahal di kalangan ahli tafsir sendiri ada aturan yang sangat ketat dalam memberikan tafsir atas wahyu (Al Qur'an), misalnya harus menguasai bahasa Arab dengan baik, mengerti tentang nahwu, shorof, balaghoh maupun sejarah/asbabun nuzul dari setiap ayat Al Qur'an, yang lebih penting lagi adalah memahami keseluruhan isi dan kandungan Al Qur'an karena ayat satu dan lainnya memiliki hubungan yang saling melengkapi. Ada satu lagi pendapat sarjana muslim, seorang doktor yang mengatakan bagaimana mungkin kita belajar agama yang suci kepada orang yang junub?


Jadi, bagaimana mungkin akal akan dipakai untuk "menundukkan" wahyu ... terlepas, bagi saya wahyu adalah sebuah dogma, rahasia yang harus dimaknai dengan menjalani .. bukan hanya dengan dibaca saja, jika perangkat yang dipakai tidak compatible ... ibaratnya montir otomotif kok mau nimbrung ke urusan koki/masak-memasak ... ya jelas kacow lah ... Jika mau mendekonstruksi .. apapun itu, pahamilah dahulu substansinya dan carilah manfaatnya, bukan atas dasar ideologi tertentu tapi dari hati nurani dan kepentingan yang lebih besar ... jika muncul pro atau kontra atau malah kontranya lebih banyak .. maka kita harus merenung ... ada apa dengan langkah kita? Bukan sebaliknya malah menantang untuk dibuktikan secara ilmiah karena jelas ilmu sangat jauh ketinggalan dari apa yang ada pada wahyu ...

Cobalah mulai dari yang sederhana, mengapa manusia harus menikah? Jikalau sameleven-kumpul kebo atau apa namanya saja bisa ... mengapa ada konsep muhrim? Mengapa ada kewajiban? Mengapa ada konsep ikhlas ... akhirat ... alam barzah ... Menurut saya itu lebih penting dan signifikan daripada sekedar berkoar-koar tentang universalitas, fatwa sesat, kesetaraan gender, poligami, bid'ah, dan mengutak-atik wahyu dengan alat yang tidak kompatibel.

Dunia ini tidak butuh orang yang banyak mulut tapi tidak bisa bekerja dan melakukan apa-apa ... bahkan untuk urusan kecil membantu orang lain dalam rangka kemaslahatan bersama.

Semoga Allah Ta'ala melindungi kita dan memberikan petunjuk atas kebenaran di sanubari dan pikiran kita.

Wallahu'alam bishawab.

Inspirasi dari khutbah jum'at di Islamic Center of Laramie, suatu saat di Desember 2007, www.hidayatullah.com dan keresahan atas kebebasan berpikir dalam bingkai Islam Liberal ... padahal Islam bukan hanya liberal tapi RADIKAL! hehehehe...peace!

”Opvoeding en onderwijs zijn in staat, de Moslims van het Islamstelsel te emancipeeren.”

(Pendidikan dan pelajaran dapat melepaskan orang Muslimin dari genggaman Islam).

Prof. Snouck Hurgronje, Nederland en de Islam

No comments: